Rabu, 18 Juli 2012

Kumpulan puisi Untuk sebuah nama


Ku Bersyukur

Ku bersyukur Tuhan
Engkau hadirkan dia dalam hidupku
dia yang membuat hari-hariku bermakna
aku merasa aman
aku merasa bahagia
aku senantiasa gembira
semua karena dia…
Tuhan….
Tolong jagai dia








                                                                                                  2
Di dalam doamu

Di pagi buta, di ujung malam, aku selalu dengar doamu
“Lindungilah anankku ya, Tuhan
bimbinglah dalam setiap langkahnya
jauhkan dia dari berbagai cobaan
Apabila dalam hari-harinya dia tersandung,
Utuslah malaikat-malaikat-Mu
untuk menopangnya dengan lembut
Tuhan,
jangan biarkan dia tersesat
anugerahkanlah senantiasa kebahagiaan dan keberhasilan
Amin.





PTK Berbicara

MENCIPTAKAN SUASANA BERIMBANG BERBICARA    MELALUI METODE PEMBELAJARAN “KB BERSYARAT”      PADA KELAS XI ANK SMK NEGERI 1 SUKORAMBI, JEMBER SEMESTER GANJIL TAHUN 2011/2012

PENELITIAN TINDAKAN KELAS





Oleh:
Nama               : MUARA SUPRAPTI
NIP                 : 196911181997032004
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SUKORAMBI
2012


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di tingkat SMK, khususnya kelas XI, aspek berbicara menduduki porsi yang cukup banyak untuk dipelajari dan dikuasai. Hal ini terlihat dari banyaknya kompetensi dasar yang berkaitan dengan aspek berbicara. Salah satu kompetensi dasar     tersebut adalah berdiskusi .
            Diskusi merupakan salah bentuk komunikasi dalam kehidupan sosial.Kegiatan ini  merupakan salah satu sarana bertukar pikiran yang cukup efektif. Melalui diskusi, seseorang akan mampu mengembangkan bukan hanya kemampuan berbicara, tetapi lebih dari itu juga mampu mengembangkan sikap saling toleransi dan saling menghargai.
Dunia kerja sebagai salah satu lingkungan yang sarat dengan interaksi sosial, ternyata juga sering menggunakan diskusi sebagai sarana bertukar pendapat. Contoh nyata adalah ketika ada kegiatan rapat bersama, kegiatan negosiasi, atau bahkan dalam pembicaraan-pembicaraan ringan yang menyangkut masalah perusahaan . Berangkat dari kondisi yang seperti itu, maka tidak heran kalau pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMK juga memasukkan kegiatan  berdiskusi sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, mengingat lulusan SMK adalah orang-orang yang dididik untuk siap masuk dunia kerja.
            Menurut pengamatan peneliti, di  SMK Negeri 1 Sukorambi, khususnya kelas XI ANK , pembelajaran yang berkaitan dengan berdiskusi ini  dirasa kurang memuaskan, yaitu (1) yang berbicara atau yang mengungkapkan pendapat didominasi oleh beberapa siswa saja, (2) banyak siswa yang hanya diam, seolah-
                                                                                                                       1
olah menjadi penonton diskusi dan bukan sebagai peserta diskusi. Padahal                                        
 menurut Susilo (2005) bahwa kualitas pembelajaran ditentukan oleh tingkat partisipasi siswa di dalam proses belajar.
             Keadaan pembelajaran yang seperti itu peneliti berasumsi bahwa (1) banyak siswa tidak mempunyai inisiatif berbicara kalau tidak ditunjuk/disuruh,(2) kurang adanya hal yang memacu siswa untuk tergerak mengungkapkan pendapat. Peneliti berasumsi demikian karena selama ini peneliti hanya menggunakan cara penilaian dengan menunggu keaktifan siswa       untuk berbicara mengungkapkan pendapat, yang aktif berpendapat memperoleh nilai tinggi sedangkan yang tidak aktif tentunya bernilai rendah.Cara seperti itulah yang akhirnya memunculkan dominasi berbicara bagi beberapa siswa dan aksi tutup mulut pada siswa-siswa yang tidak mempunyai inisiatif untuk mengungkapkan pendapat.
            Berdasarkan deskripsi yang dipaparkan di atas, permasalahan mendasar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana mencari model pembelajaran yang mampu membuat seluruh siswa berpartisipasi aktif  dalam pembelajaran berdiskusi . Tidak ada lagi siswa yang hanya melamun atau menjadi penonton dan tidak ada lagi siswa yang menjadi raja berbicara.
Untuk itulah penulis memilih satu metode pembelajaran yang dalam praktiknya menuntut siswa untuk berbicara sesuai dengan porsinya masing-masing, artinya tidak ada yang mendominasi pembicaraan dan tidak ada yang tidak berbicara sama sekali. Metode pembelajaran yang dimaksud adalah Kartu Berbicara Beryarat.
Pada siklus pertama, siswa dibagi kelompok @ 4-5 siswa. Masing-masing kelompok membahas teks yang berisi tentang proses diskusi. Setelah itu setiap kelompok diberi kartu berbicara sejumlah anggotanya. Setelah sampai pada pembahasan bersama, semua kelompok   bertanya atau menyampaikan pendapat yang dibatasi dengan durasi waktu maksimal yang dimilikinya, yaitu  masing-masing kartu berdurasi maksimal 60 detik. Masing-masing kelompok

                                                                                                                       2
mengumpulkan kartu berbicaranya setelah kesempatan berbicaranya habis.
Namun, apa yang terjadi, memang kartu berbicara hampir semua terkumpul, tetapi yang berbicara hanya dua atau tiga orang saja dalam tiap kelompok.
Peneliti mencoba mengatasi kekurangan pada siklus pertama dengan melaksanakan siklus kedua.Pada siklus kedua peneliti menggunakan langkah diskusi forum, jadi ada yang ditunjuk sebagai moderator, penyaji, notulis, dan pencatat waktu. Pada saat menyampaikan pendapat atau bertanya tekniknya sama dengan siklus pertama yaitu dengan pemanfaatan kartu berbicara. Akan tetapi, kartu berbicara yang dibagikan kepada kelompok harus dipegang sendiri oleh setiap anggota kelompok dan diberi nomor sesuai nomor absennya. Ternyata dengan penerapan kartu berbicara yang diberi nomor absen, hampir semua siswa berbicara karena mereka bertanggung jawab terhadap kartunya masing-masing.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian tindakan kelas ini adalah   :                                                                         
Bagaimana metode pembelajaran Kartu Berbicara Bersyarat (KB Bersyarat) dapat menciptakan suasana berimbang berbicara dalam pembelajaran berdiskusi siswa kelas XI ANK, SMK Negeri 1 Sukorambi Jember, pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan metode pembelajaran Kartu Berbicara Bersyarat (KB Bersyarat) sehingga dapat menciptakan suasana berimbang berbicara dalam pembelajaran berdiskusi siswa kelas XI ANK, SMK Negeri 1 Sukorambi Jember, pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 .

D. Manfaat Penelitian
Secara rinci manfaat PTK ini dapat diuraikan sebagai berikut.
                                                                                                                                    3
a. Bagi Siswa 
    1. Dapat membawa siswa kepada situasi pembelajaran yang menantang   karena
        masing- masing siswa mendapat keharusan untuk berbicara.
    2.Situasi pembelajaran menjadi dinamis karena siswa harus menghabiskan
       kartu berbicara.
b. Bagi  Peneliti
     1. Sebagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan model  pembelajaran yang
         sesuai untuk pembelajaran di kelas.
     2. Mengatasi masalah pembelajaran yang peneliti dan siswa hadapi di dalam
         pembelajaran  di kelas.
     3. Dapat membagikan pengalaman untuk teman sejawat dalam menggunakan
          metode  pembelajaran Kartu Berbicara Bersyarat  sebagai salah satu strategi
         pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
                                                                                                                                         
E. Penegasan Istilah
 
a. Suasana berimbang berbicara adalah suasana atau keadaan pembelajaran yang menunjukkan semua siswa aktif berpartisipasi berbicara secara seimbang dan merata, artinya tidak ada siswa yang mendominasi pembicaraan dan tidak ada siswa yang hanya  diam tidak berbicara sama sekali.
b. Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
c. Pembelajaran berdiskusi adalah pembelajaran dengan kompetensi dasar Berdiskusi yang Bermakna dalam Konteks Bekerjar
d. Metode pembelajaran KB Bersyarat adalah singkatan dari Kartu Berbicara Bersyarat yaitu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menghindari  siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali.
e. Pesera didik siswa kelas XI ANK SMK Negeri 1 Sukorambi pada semester  ganjil tahun pembelajaran  2011/2012 ,merupakan obyek penelitian ini.
                                                                                                                                4